Penggunaan Sanmol Forte untuk ibu hamil
FDA menggolongkan paracetamol ke dalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut:
Hasil studi pada hewan tidak selalu bisa dijadikan ukuran keamanan penggunaan obat pada manusia. Oleh karena penelitian secara klinis yang terkendali dengan baik belum dilakukan, penggunaan obat-obat yang mengandung paracetamol untuk ibu hamil harus dikonsultasikan dengan dokter.
Ringkasan hal-hal penting terkait obat Sanmol Forte
Paracetamol atau acetaminophen adalah obat yang berfungsi untuk meredakan demam dan nyeri, termasuk untuk mengobati nyeri haid hingga sakit gigi yang tersedia dalam bentuk tablet, sirup, tetes, suppositoria dan infus.
Meskipun mekanisme kerja paracetamol belum diketahui secara pasti, obat ini diketahui dapat menurunkan suhu tubuh seseorang yang mengalami demam dengan bekerja pada pusat pengaturan suhu yang ada pada otak. Paracetamol juga dapat meredakan nyeri dengan cara menghambat pembentukan prostaglandin.
Hal yang harus diketahui sebelum mengonsumsi Paracetamol
1.Bila memiliki alergi terhadap paracetamol, jangan sesekali menggunakan obat ini.
2.Bagi penderita penyakit liver, penyakit ginjal atau pecandu alkohol, harap berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi paracetamol.
3.Bagi penderita diabetes dan fenilketonuria, harap berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi paracetamol karena kandungan aspartame yang terdapat di dalamnya.
4.Bagi ibu hamil, ibu menyusui dan ibu yang sedang merencanakan kehamilan, harap berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi paracetamol.
5.Untuk anak dengan usia di bawah 2 tahun, harap berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi paracetamol.
6.Hanya dokter di rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang berhak memberikan paracetamol suntik.
7.Beri tahu dokter bila sedang mengonsumsi suplemen, obat tertentu atau produk herbal (obat antikejang, obat batuk pilek atau obat pengencer darah) sebelum mengonsumsi paracetamol.
8.Segera hubungi dokter bila terdapat reaksi alergi obat, efek samping serius atau overdosis pasca mengonsumsi paracetamol.
Paracetamol merupakan golongan obat bebas dengan kategori obat penurun panas dan pereda nyeri (analgesic dan antipiretik) yang dapat digunakan oleh dewasa dan anak-anak. Untuk ibu hamil, paracetamol hanya boleh digunakan apabila besarnya manfaat yang didapat lebih besar dari risiko terhadap janin. Paracetamol dapat terserap ke dalam ASI, sehingga sangat disarankan untuk ibu yang sedang menyusui agar berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Untuk dosisnya, paracetamol akan disesuaikan dengan bentuk ketersediaan obat, tujuan penggunaan serta usia pasien. Walaupun secara umum, dosis paracetamol tablet atau suppositoria untuk meredakan demam dan nyeri adalah sebagai berikut:
·Dewasa: 500 – 1.000 mg atau 10 – 15 mg/kgBB, setiap 4 – 6 jam. Pada usia dewasa, dosis maksimal paracetamol sebesar 4.000 mg per hari.
·Bayi dan anak-anak: 10 – 15 mg/kgBB, dengan lebih dari 4 – 6 jam. Dosis paracetamol pada bayi dan anak tidak boleh melebihi 15 mg/kgBB per dosis.
·Dosis paracetamol untuk anak dibawah 2 tahun akan ditentukan langsung oleh dokter.
·Untuk paracetamol infus, dosis serta pemberiannya dilakukan langsung oleh dokter atau petugas medis dengan tetap dalam pengawasan dokter, juga dengan menyesuaikan kondisi pasien.
Cara mengonsumsi Paracetamol
1.Patuhi anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan obat sebelum mengonsumsi paracetamol.
2.Jangan menambah atau mengurangi dosis pemakaian paracetamol tanpa berkonsultasi dengan dokter.
3.Paracetamol dapat dikomsumsi sebelum atau sesudah makan.
4.Untuk paracetamol sirup, kocok terlebih dahulu sebelum diminum. Agar dosis lebih tepat, gunakan sendok takar yang tersedia dalam kemasan.
5.Hentikan penggunaan paracetamol jika keluhan tidak kunjung reda dalam 3 hari sejak menggunakan paracetamol.
6.Simpan paracetamol di tempat yang kering dan hindari terkena paparan sinar matahari langsung.
7.Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.
8.Paracetamol suppositoria digunakan dengan cara dimasukkan ke dalam anus. Cuci tangan sebelum memasukkan bagian lancip pada ujung obat ke dalam anus dan pastikan kemasan plastic pelindungnya telah terbuka.
9.Setelah obat masuk ke dalam anus, duduk atau berbaringlah selama 10 – 15 menit hingga obat terasa meleleh, lalu cuci tangan kembali.
10.Paracetamol suppositoria harus disimpan di dalam kulkas.
Efek samping Paracetamol
Pada umumnya paracetamol jarang menimbulkan efek samping bila dikonsumsi mengikuti anjuran dan petunjuk dokter. Akan tetapi bila dikonsumsi secara berlebihan, dapat menimbulkan efek samping seperti mual atau muntah, sakit kepala, sulit tidur, sakit pada perut bagian atas, warna urin menjadi gelap, merasa sangat lelah hingga penyakit kuning. Segera lakukan pemeriksaan bila efek samping yang terjadi tidak kunjung mereda. Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimanapun dan kapanpun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.
Ketorolac adalah salah satu obat dalam kelompok terapi obat anti-inflamasi non-steroid (AINS) yang digunakan untuk mengobati peradangan (inflamasi) dan nyeri. Dibandingkan obat lain dalam kelompok AINS, seperti ibuprofen, ketorolac lebih efektif dalam mengatasi nyeri akibat peradangan dan non-peradangan.
Tablet, suntik, dan tetes
Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAIDs)
Sebagai anti-inflamasi (antiradang)
Meskipun tidak sekuat obat anti inflamasi golongan NSAID, paracetamol juga memiliki khasiat sebagai antiinflamasi. Dalam beberapa kasus, misalnya pasien memiliki riwayat hipersensitif terhadap obat-obat golongan NSAID, paracetamol bisa dipilih sebagai alternatif yang aman.
Dosis dan Cara penggunaan Ketorolac
Ketorolac tersedia dalam sediaan merk dagang dan generik yang diperoleh dengan resep dokter. Pengobatan nyeri paska operasi dengan ketorolac selalu diberikan kombinasi injeksi dan tablet, setelah pasien dapat makan dan minum. Ketorolac dalam bentuk injeksi biasanya disuntikkan ke dalam otot atau pembuluh darah vena setelah prosedur operasi dan diteruskan dengan pemberian ketorolac tablet untuk mengobati nyeri setelah pembedahan.
Berikut adalah dosis obat ketorolac yang direkomendasikan:
Ketorolac tablet diminum setiap 4 atau 6 jam dengan segelas air, atau sesuai dosis yang dianjurkan dokter. Setelah meminum tablet ketorolac, sebaiknya jangan berbaring lebih dahulu selama 10 menit untuk menghindari nyeri lambung. Apabila terjadi nyeri lambung, obat dapat diminum setelah makan, setelah minum susu, atau dikombinasi dengan pemberian antasida. Konsumsi ketorolac tidak boleh lebih dari 5 hari untuk mencegah risiko efek samping serta tidak direkomendasikan untuk pasien dibawah usia 17 tahun.
Indikasi atau Kegunaan Premaston
Premaston digunakan pada ibu hamil yang mengalami ancaman abortus atau keguguran akibat kekurangan hormon plasenta. Serta umumnya diresepkan pada ibu hamil yang saat hamil sebelumnya sering mengalami keguguran. Selain itu obat ini juga dapat digunakan untuk mengatasi ancaman kelahiran prematur.
Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan:
Kehamilan dan Menyusui
Premaston adalah obat penguat kandungan bagi ibu hamil yang mengalami kekurangan hormon plasenta sehingga terancam mengalami keguguran. Selain itu, obat Premaston juga digunakan untuk mencegah keguguran pada ibu hamil yang memiliki riwayat keguguran berulang.
Premaston merupakan obat dari jenis terapi pengganti hormon yang masuk dalam kelas obat keras sehingga penggunaannya harus dengan resep dokter. Baca terus untuk mengetahui informasi tentang kegunaan, dosis lazim, efek samping Premaston, kontraindikasi, interaksi serta informasi keamanan obat ini untuk ibu hamil.
Interaksi Sanmol Forte
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan Sanmol Forte adalah:
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan obat Sanmol Forte adalah sebagai berikut:
Sebagai pereda nyeri (analgetik)
Obat yang mengandung paracetamol bisa digunakan untuk meredakan nyeri kategori ringan atau sedang misalnya:
Bolehkah Premaston untuk ibu hamil dan menyusui?
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, risiko efek samping dapat meningkat, obat tidak bekerja, atau bahkan menimbulkan efek beracun yang membahayakan tubuh. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang Anda konsumsi dan beritahukan kepada dokter.
Beberapa jenis obat dapat berinteraksi dengan bahan aktif Premaston, diantaranya yaitu:
Voltaren adalah obat yang digunakan sebagai pereda nyeri, mengurangi gangguan inflamasi (radang), dismenore, nyeri ringan sampai sedang pasca operasi khususnya ketika pasien juga mengalami peradangan. Voltaren juga digunakan sebagai pereda nyeri pada penderita arthritis, rheumatoid arthritis, osteoarthritis, sakit gigi, migrain akut, asam urat dan nyeri karena batu ginjal dan batu empedu.
Voltaren mengandung zat aktif Diclofenac, obat yang termasuk golongan nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID). Cara kerja Diclofenac adalah menghambat kerja enzim siklooksigenase (COX)1 dan siklooksigenase COX 2. Enzim ini berfungsi untuk membantu pembentukan prostaglandin saat terjadinya luka dan menyebabkan rasa sakit dan peradangan.
Dengan menghalangi kerja enzim COX, prostaglandin lebih sedikit diproduksi, yang berarti rasa sakit dan peradangan akan mereda. Karena tidak selektif maka efek samping peningkatan asam lambung atau iritasi lambung mungkin terjadi paska pemakaian obat ini.
Harus dengan resep dokter
Voltaren dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :
Tiap kemasan Voltaren mengandung zat aktif sebagai berikut :
Beberapa kegunaan dan manfaat Voltaren adalah untuk membantu mengurangi nyeri akibat: